Saterdag 11 Mei 2013

Aspek - Aspek Hakekat Ilmu Ipa

Aspek - Aspek Hakekat Ilmu Ipa

1.  Aspek Ontologi
Aspek Ontologi adalah teori yang mempelajari tentang apa itu ilmu dan membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada.
Aspek-aspek  keilmuan yang terdapat pada Ontologi, yaitu :
1.    Metodis yaitu menggunakan cara ilmiah
2.    Sistematis, yaitu saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu
            keseluruhan
3.    Koheren, yaitu unsur-unsurnya tidak boleh menjadi uraian yang bertentangan
4.    Rasional, yaitu harus berdasarkan kaidah berpikir yang benar
5.    Konprehensif, yaitu logis
6.    Radikal, yaitu diuraikan sampai akar persoalannya atau esensinya
7.    Universal
2.  Aspek Epistemologi
            Aspek Epistemologi adalah ilmu tentang pengetahuan, mempelajari asal muasal/sumber struktur, metode dan validitas pengetahuan, yang kesemuanya bisa dikembalikan untuk menjawab pertanyaan.
Epistemologi mempunyai istlah-istilah yang setara dengannya antara lain :
a. Logika Material
istilah ini terdapat pada kepustakaan belanda bersangkutan dengan kebenaran material atau kebenaran autentik.
b. Kriteriologi
istilah ini berasal dari kata kriterium yang berarti ukuran. Kriteriologi merupakan suatu cabang filsafat yang berusaha untuk menetapkan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran.
c. Kritikan Pengetahuan
suatu pengetahuan yang berdasarkan tinjauan secara mendalam berusaha menentukan benar tidaknya sesuatu pikiran atau pengetahuan manusia.



d.  Gnoseología
istilah berasal dari kata gnosis berarti pengetahuan yang bersifat keilahian, dan logos berarti ilmu. Sedemikian gnoseología berarti ilmu pengetahuan atau cabang filsafat yang berusaha untuk memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pengetahuan yang bersifat kelihaian.
e. Filsafat Pengetahuan
merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan

3.   Aspek Aksiologi
Aspek Aksiologi adalah teori tentang nilai. Ia membahas bagaimana ilmu pengetahuan itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan nilai-nilai etika dan estetika. Ilmu itu untuk apa dan untuk siapa ?. Aksiologi menjawab untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan, bagaimana kaitan antara cara pengetahuan tersebut dengan kaidah-kaidah moral.
3.1 HAKEKAT IPA
1. IPA Sebagai Produk
IPA sebagai produk adalah ilmu yang mempelajari tentang penelitian yang bersifat nya yang berdasarkan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori yang ada di IPA.
IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya para perintis IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara lengkap dan sistematis dalam bentuk buku teks. Dalam pengajaran IPA seorang guru dituntut untuk dapat mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak akan habis digunakan.
a.       Fakta dalam IPA
Fakta dalam IPA yaitu suatu peryataan tentang benda yang berdasarkan kebenaran atau peristiwa yang benar-benar terjadi, dan sudah dikonfirmasikan serta mendapatkan data yang secara objektif.
b.      Konsep dalam IPA
Konsep adalah suatu ide atau rencana yang mempersatukan fakta-fakta yang ada pada IPA.
c.       Prinsip dalam IPA
Prinsip dalam IPA adalah generalisasi dalam hubungan antara konsep-konsep yang ada dalam IPA.
d.      Teori ilmiah
Teori ilmiah merupakan kejadian-kejadian yang lebih luas berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip.
2. IPA Sebagai Proses
IPA sebagai proses yaitu untuk memahami begaimana mengumpulkan data yang berdasarkan fakta, dan bagaimana menggabungkan data yang berdasarkan keterampilan proses, pengamatan, dan penarikan kesimpulan yang ada pada IPA.
Yang dimaksud dengan “proses” di sini adalah proses mendapatkan IPA. IPA disusun dan diperoleh melalui metode ilmiah. Jadi yang dimaksud proses IPA adalah metode ilmiah. Sepuluh keterampilan proses meliputi : (1) observasi; (2) klasifikasi; (3) interpretasi; (4) prediksi; (5) hipotesis; (6) mengendalikan variable; (7) merencanakan dan melaksanakan penelitian; (8) inferensi; (9) aplikasi; (10) komunikasi.

3. IPA Sebagai Pamukan Sikap Ilmiah
Yang dimaksud konsep hakekat IPA sebagai pemupukan sikap ilmiah yaitu untuik mengetahui dan mengembangkan sikap seorang anak yang mencakup beberapa sikap ilmiah yang sesuai dengan tahap perkembangan koognitifnya.
Makna “sikap” pada pengajaran IPA dibatasi pengertiannya pada “sikap ilmiah terhadap alam sekitar”. Ada Sembilan aspek sikap dari ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD/MI, yaitu : (1) sikap ingin tahu; (2) sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru; (3) sikap kerja sama; (4) sikap tidak putus asa; (5) sikap tidak berprasangka; (6) sikap mawas diri; (7) siakap bertanggung jawab; (8) sikap berfikir bebas; (9) sikap kedisiplinan diri. Sikap ilmiah ini dapat dikembangkan ketika siswa melakukan diskusi, percobaan, simulasi, atau kegiatan di lapangan, (Sri Sulistyorini, 2007:9-10)

3.2 PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau urutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, social, dan fisik yang bersuber dari kemampuan yang mendasar pada prinsip yang telah ada dalam diri siswa. Aspek-aspek yang ada dalam keterampilan proses IPA, yaitu:
1. Mengamati atau mengobservasi
2. Keterampilan mengklasifikasi
3. Keterampilan memprediksi
4. Keterampilan variable
5. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperimen
6. Keterampilan menyimpulkan
7. Keterampilan mengaplikasikan
8. Keterampilan menkomunikasikan

3.3 TEORI KONSTRUKTIVISME
3.3.1 Pengertian Konstuktivisme
Pengertian konstuktivisme berdasarkan apa yang saya pahami konstruktivisme yaitu suatu proses pemahaman yang bersifat membangun, membina, dan memperbaiki dalam struktur koognitif seorang anak berdasarkan pengalaman.
3.3.2 Ciri-ciri Kontruktivisme
Ciri-ciri konstruktivisme yang saya pahami yaitu:
a)      Pengetahuan dikembangkan secara aktif pada diri siswa dan tidak pasif dari lingkungan sekitar.
b)      Membina pengetahuan siswa berdasarkan dari pengalaman masing-masing dan pengetahuan yang sudah ada dari diri siswa itu sendiri.
c)      Setiap siswa mempunyai peran dalam menentukan apa yang akan dipelajari oleh mereka sendiri.

3.3.3. Macam-macam Konstruktivisme
1. Konstruktivisme radikat
Konstruktivisme radikat yaitu suatu yang mengesampingkan hubungan pengetahuan dan kenyataan sebagai criteria kebenaran, serta pengatran atau organisasi dari suatu objek yang dibentuk seseorang.


2. Realisme hipotesis
Memandang pengetahuan sebagai suatu hipotesis dari suatu kenyataan dan sedang berkembang menuju pengetahuan yang dekat dengan pengetahuan yang realitis, berdasarkan pengamatan yang salah menafsirkan sesuatu sebelum kita mengetahui yang sebenarnya.
3. Konstruktivisme yang biasa
Memandang bahwa pengetahuan sebagai suatu gambaran yang dibentuk berdasarkan dari kenyataan suatu objek.

3.3.4. Prinsip Dasar Konstruktivisme Dalam Praktik Pembelajaran
Prinsip dasar konstruktivisme dalam praktik pembelajaran, yaitu:
1. Konstruktivisme lebih mengutamakan pembelajaran pengetahuan yang dikembangkan oleh siswa sendiri berdasarkan pengelaman dari hasil pembelajaran.
2. Memberikan siswa untuk mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri.
3. Guru memberikan suatu kebebasan kepada siswa untuk menerapkan strateginyadalam belajar.
4. Melalui pengelaman seorang siswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang ia miliki.

3.4 PENGERTIAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
3.4.1 Pengertian Sains
Sains adalah aktivitas pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang memotivasikan rasa ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan memepunyai keinginan untuk memahami alam, serta keinginan untuk memperdaya, mengelolah, menggunakan alam dalam rangka memperluas keinginan dan kebutuhannya.

3.4.2. Teknologi
Teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan mempunyai dari suatu aspek, serta pembangunan dengan menggunakan alat-alat, mesin, serta bahan yang canggih untuk menyelesaikan masalah manusia.

3.4.3. Masyarakat
Masyarakat suatu rangkaian yang hidup dalam suatu lingkungan dan memiliki hubungan dengan orang lain. Dan dalam pemmbelajaran IPA, masyarakat mempunyai peran penting serta tajuk utama dalam penyelidikan sains kemasyarakatan.

3.5 HUBUNGAN ANTARA SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
3.5.1 Sains dan Teknologi
Sains dan teknologi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana sains merupakan suatu pengetahuan yang didapat dengan cara sistematis tentang perilaku dari segala fenomena yang ada di bumi ini. Sedangkan teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan memiliki lebih dari satu aspek, dimana aspek tersebut saling berkaitan dengan beberapa aspek yaitu aspek pembangunan dan penggunaan alat-alat, bahan, proses dan ekonomi.
3.5.2. Teknologi dan Masyarakat
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Pengaruh teknologi terhadap masyarakat antara lain ada yang berdampak positif dan ada juga yang berdampak negatif.
3.5.3. Sains dan Masyarakat
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, sains merupakan kaitan yang sangat erat dengan masyarakat (siswa dalam proses pembelajaran IPA di SD), baik dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki keterampilan tentang alam di sekitarnya untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses, dan mampu menerapkan berbagai konsep tentang IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam yang ada di sekitarnya.

3.6 Fungsi Ilmu Pengetahuan Alam
      Untuk mengenal apa IPA itu, kita juga dapat menjelaskan melalui segi fungsinya. Dari berbagai pustaka dapat dirangkum bahwa fungsi IPA itu ada lima, yaitu untuk: 
1. Membangun pola berpikir
     Dapat kita simak dari fakta sejarah, bagaimana IPA terbagun dari pola berpikir manusia yang berkembang dari zaman ke zaman. Di sisi lain, IPA itu sendiri juga dapat membangun pola berpikir manusia dengan ciri-ciri khusus. 

2.  Menjelaskan adanya hubungan antara berbagai gejala alam
     Dalam menjelaskan sesuatu, IPA mempunyai ciri-ciri yang khusus, yaitu :
a)      Analitis, artinya lengkap mendeskripsikan semua bagian dari objek penelitiannya, serta hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.
b)      Logis, artinya dapat diterima oleh akal.
c)      Sistematis, artinya disusun secara logis dan sistematis sehingga tampak jelas tata urutan serta hubungan satu dengan yang lain dan jelas pula bahwa tidak ada kebenaran ilmu pengetahuan yang bertumpang tindih dalam arti berlawanan satu dengan yang lain.
d)     Kausatif, maksudnya IPA menjelaskan mengapa segala gejala alam itu terjadi.
Kuantitatif, yang meliputi tiga arti:
  • Kesimpulan yang diuji kebenarannya melalui statistika,
  • Penjelasannya disertai dengan angka-angka dengan besaran hasil pengukuran atau dengan rumusan-rumusan matematika,
  • Kuantitatif dalam artiannya yang tak langsung menyatakan kecermatan pengukuran.
     Menurut Carl Hempel ada dua tujuan IPA dalam menjelaskan berbagai gejala alam ini, yaitu:
  • Untuk hal yang bersifat praktis, maksudnya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
  • Untuk memenuhi hasrat ingin tahu.
3. Meramalkan
     Peramalan dari IPA ini adalah peramalan yang didasarkan atas adanya konsistensi atau keteraturan dari gejala-gejala alam. Kunci pokok dari sesuatu yang dapat digunakan untuk meramalkan itu adalah adanya keteraturan yang konsisten.

4. Menguasai atau mengontrol alam guna kesejahteraan manusia
            Dengan IPA orang bisa mengolah sumber daya alam. Orang juga dapat mendirikan industri-industri untuk menghasilkan barang-barang bagi kesejahteraan manusia. Dengan IPA orang dapat mempermudah hubungan komunikasi maupun transportasi. Dengan IPA orang dapat mencegah atau menghindari malapetaka akibat gejala alam.

5. Melestarikan berbagai gejala alam
            Suatu gejala alam mungkin sekali tak terulang kejadiannya sehingga IPA dalam hal ini selaku kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis secara tak langsung merekam gejala-gejala alam, misalnya kehadiran komet, pergeseran benua, perubahan flora dan fauna.
Diposkan oleh Rudy Unesa di 06.33
http://rudy-unesa.blogspot.com/2010/12/hakikat-dan-fungsi-ilmu-pengetahuan.html













Geen opmerkings nie: